Rumus daya listrik

Apakah rumus daya listrik ? Daya listrik mempunyai satuan yang bernama watt. Adapun satuan watt yang kita gunakan saat ini dipakai untuk menghargai jasa James Watt. JIka anda adalah seorang pelajar, mahasiswa ataupun orang umum tentu sudah seringkali mendengar kata watt sewaktu membeli alat-alat listrik seperti setrika, lampu dan alat listrik yang lainnya. Oleh sebab itu satuan watt ini sangat penting untuk diketahui agar pada saat membeli peralatan listrik, kita bisa menentukan peralatan mana yang akan kita beli. Mana sajakah alat listrik yang memiliki Watt yang rendah ataupun yang tinggi. Karena besarnya nilai watt akan memberikan pengaruh pada tagihan rekening listrik. Baiklah sebelum membahas bagaimana cara menghitung watt, kita perlu mengetahui terlebih duhulu pengertian dari watt. 

Pengertian Daya Listrik

Daya listrik atau watt adalah satuan listrik yang digunakan untuk menyatakan besaran dari daya (Power) listrik pada peralatan listrik, atau bisa juga diartikan banyaknya energi persatuan waktu di mana pekerjaan sedang dilakukan.

James Watt adalah seorang yang berkebangsaan Skotlandia yang namanya digunakan sebagai satuan watt dengan tujuan untuk menghargai jasanya. Dan selajutnya, satuan watt umumnya bisa kita jumpai hampir pada semua peralatan listrik yang kita gunakan di rumah contoh adalah seperti Setrika, Mesin cuci, lampu, pompa air, dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui pengertian watt dan kegunaan dari watt, seperti yang telah saya jelaskan di atas. Selain daripada itu besarnya nilai Watt juga diperlukan untuk menentukan besar luas penampang kabel listrik, ukuran MCB, stop kontak dan saklar yang terpasang di rumah. Untuk lebih lanjut Kita akan mulai dengan rumus mencari daya listrik.

Rumus mencari daya listrik

Berikut di bawah ini akan kita bahas bagaimana rumus mencari daya listrik. Adapun rumus daya listrik dapat anda cari dengan parameter arus, tegangan, impedansi dan power faktor, jadi dari ke empat parameter inilah yang akan digunakan untuk menghasilkan rumus daya listrik. Rumus daya listrik dibagi menjadi 3 bahagian antara lain yaitu

  • daya nyata / daya aktif dengan satuan W (WATT) 
  • daya semu dengan satuan VA (Volt Ampere)
  • dan daya reaktif VAR (Volt Ampere Reaktif)

Rumus Watt (Daya Nyata)

Sekarang kita akan membahas bagaimana rumus watt. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa sistem kelistrikan di Indonesia terdiri dari listrik arus bolak balik (AC) 1 phasa dan listrik 3 phasa. Adapun kedua rumus tersebut masing-masing memiliki rumus tersendiri. Selain dari rumus AC di atas, terdapat juga  rumus watt untuk listrik dc (arus searah). Berikut ini penjelasan tentang rumus watt dc, 1 phasa dan juga tiga phasa:

Rumus watt tegangan DC

Selanjutnya adalah, adapun penjelasan dari rumus watt tegangan  DC bisa anda lihat penjelasannya di bawah ini. Namun agar lebih mudah memahaminya saya akan menyertainya dengan beberapa gambar. Sehingga dari gambar tersebut anda dapat melihat tiga parameter yaitu I (arus), VDC (tegangan DC) dan R (tahanan/impedansi) yang akan digunakan dalam rumus watt tegangan dc. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

P=VxI

Jika besarnya V=IxR,  Maka

P=(IxR)xI=I2xR

Adapun detil parameter yang terdapat di atas adalah:

P=daya satuannya adalah W (Watt)

V=tegangan satuannya adalah V (Volt)

I=arus satuannya adalah A (Ampere)

 

Rumus menghitung daya nyata 1 phase AC

Berikut di bawah ini adalah rumus untuk menghitung daya listrik 1 phase AC:

    P=VxIxCos φ  ………(Persamaan 1)

 

Apabila ditetapkan besarnya:  V=IxR

Maka jika kita masukkan ke dalam persamaan 1 akan menjadi berikut ini:

  P=VxIxCos φ=(IxR)xIxCos φ=I2xRxCos φ

Sehingga menghasilkan berikut:

P=I2xRxCos φ  …… (Persamaan 2)

 

Jika, I = V/R

Maka besarnya daya ac 1 phase adalah:

P=VxIxCos φ=Vx(V/R)xCos φ=(V2/R)xCos φ

 

Sehingga didapatkan hasil berikut ini:

P=(V2/R)xCos φ ………(Persamaan 3)

 

Rumus daya nyata 3 phase

Selanjutnya, berikut ini adalah penjabaran rumus daya listrik 3 phase, anda bisa melihat detilnya di bawah ini:

P=3xVphxIphxCos φ  ….(persamaan 1)

 

Dan jika nilai tegangan phase adalah: Vph=Iph x R

Maka akan dapatlah persamaan seperti berikut ini:

P=3xVphxIphxCos φ=3x(IphxR)xIphxCos φ=3xIph2xRx Cos φ

 

Sehingga hasilnya menjadi:

P=3xIph2xRxCos φ  …… (Persamaan 2)

 

Dari persamaan 2, kemudian kita akan masukkan nilai arus phase:  Iph=Vph/R

Maka jika disubsitusikan akan menjadi:

P=3xVphxIphxCos φ=3xVphx (Vph/R) x Cos φ=3 x (Vph2/R) x Cos φ

 

Sehingga selanjutnya didapatkanlah:

P=3 x Vph2 / R x Cos φ  ….. (Persamaan 3)

 

Gambar Rangkaian Star Delta (Bintang Segitiga)

Selanjutnya dari Gambar Rangkaian Star Delta di atas kita dapatkan:

 

Arus Tegangan 3 phase

Berikut ini kita akan kita bahas Arus dan Tegangan 3 Phase

Dengan melihat Rangkaian Star ditetapkan besarnya

VL=√3xVph

IL=Iph

Dan melalui Rangkaian Delta didapatkan nilai tegangan berikut:

VL=Vph

IL=√3 x Iph

Alhasil dari rumus di atas, maka satuan-satuan yang digunakan adalah

P=Daya Listrik satuannya watt

VL=V Line ke Line Satuannya Volt

Vph=V phase Satuannya Volt

IL=I Line to Line Satuannya Ampere

Iph=I phase Satuannya Ampere

R=Tahanan / Resistansi Satuannya Ohm

Cos φ=Faktor Daya (standart PLN = 0,85)

Setelah menelaah rumus-rumus di atas maka dapat kita simpulkan bahwa terdapat parameter-parameter yang mempengaruhi daya listrik yaitu:

 I (Ampere), tegangan V (Volt) dan hambatan / R (Ohm) dan Cos φ

 

Kalkulator Ampere ke Watt

Berikut di bawah ini adalah kalkulator untuk menghitung watt baik arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC) 1 phase dan 3 phase

Daya Listrik DC

I =A 
 
 
 
P =Watt 

AC 1 Phase

I =A 
 
 
 
 
 
P =Watt 

 

AC 3 Phase

A 
 
 
 
 
 
 
P =Watt 

 

Cara menghitung watt (daya nyata)

Sekarang kita akan melakukan cara menghitung watt dengan rumus yang telah ditetapkan. Berikut akan diberikan contoh

Contoh soal watt beserta jawaban

1. Sebuah televisi mempunyai spesifikasi seperti berikut tegangan input 220 Volt AC, dan Arus input 0,5 Ampere. Berapa watt kah konsumsi daya dari televisi tersebut?

Jawab:

Vinput = 220 Volt AC ; Iinput = 0,5 Ampere ; Cos φ = 0,85 (Standar PLN)

P=VxIxCos φ=220×0,5×0,85=93,5 watt

2. Jika diketahui data dari name plate seperti gambar berikut. Berapakah IL, Iph, VL, Vph dari motor induksi tiga phase berikut ini

jawab:

Dari gambar name plate di atas didapatkan data-data sebagai berikut

Pout=15 HP = 15 x 745,7 watt = 11185,5 watt

Jadi daya input adalah:

PInput =11 kW = 11000 Watt; 

Pada hubungan bintang tegangannya adalah 220-240 V.

Sedangkan pada hubungan delta didapatkan tegangannya adalah 380 – 415 V

Jika kita mengambil besarnya tegangan hubungan bintang sebesar Vph=220, maka

P=3xVph x Iph x Cos φ 

11000=3 x 220 x Iph x 0,85

Iph=11000/561=19,608 Ampere

 

Dari hubungan bintang

IL=Iph=19,608 A

VL=√3xVph=1,732 x 220 = 381,05 V

 

Demikianlah artikel yang membahas rumus daya listrik yang telah saya sajikan, jika ada pertanyaan yang ingin anda tanyakan, anda bisa mengikuti halaman kami di facebook dengan meninggalkan pertanyaan di sana.