Di artikel ini kita akan membahas tentang arti kode kabel listrik. Apakah arti kode huruf pada kabel listrik? Kita tentu tahu bahwa instalasi listrik yang terpasang di rumah, kantor maupun di industri pasti terpasang dengan menggunakan kabel listrik. Namun terkadang sebahagian dari kita tidak mengetahui, tenyata kabel listrik memiliki spesifikasi tersendiri berdasarkan kode huruf yang terdapat pada kabel tersebut.
Apakah spesifikasi yang terdapat pada kabel listrik? Spesifikasi kabel listrik terdapat pada kode yang tercantum pada isolator kabel listrik tersebut. Kode pada kabel listrik biasanya mempunyai arti tersendiri yang disebut dengan nama Nomenklatur Kabel Listrik.
Daftar Isi
Nomenklatur Kabel Listrik
Ada beberapa kode yang terdapat pada nomenklatur kabel listrik yang mana di antaranya adalah:
- Kode Lembaga Standarisasi
- Notasi Huruf (PUIL 2000) / Tata nama Kabel (PUIL 1987)
- Kode Jumlah Inti Kabel
- Merk Kabel
- Tegangan Kerja Kabel
- Kode Standarisasi Lainnya
Penggunaan kode pada kabel listrik bertujuan agar setiap orang yang menggunakan kabel dapat menentukan jenis atau spesifikasi kabel apa yang akan digunakannya.
Adapun beberapa contoh kode pada kabel listrik adalah seperti LMK, SNI, IEC, WILSON, ETERNA, NYA, NYM, NYAF, NGA dan 2 x 2.5 mm2, 300/500V serta masih banyak kode-kode yang lainnya. Kode / Nomenklatur kabel tertulis pada isolator kabel listrik tersebut. Seperti pada gambar di bawah ini.
Secara umum, kabel listrik yang terdapat di plafon atap atau dalam tembok rumah biasanya menggunakan kabel dengan kode huruf NYA. Namun terkadang ada yang menggunakan kabel dengan Nomenklatur kabel yang lain. Hal ini tergantung oleh desain instalatir listrik atau pemilik instalasi yang merencanakan material instalasi listrik atau kabel apa yang nantinya akan dipasang pada rumah tersebut.
Selain kabel pada instalasi rumah, terdapat juga instalasi kabel bawah tanah. Untuk pemasangan bawah tanah (kabel tanam), maka kabel yang cocok adalah kabel dengan kode nomenklatur NYFGbY. Tentu saja kita tidak bisa secara sembarangan menetapkan jenis kabel apa yang akan dipasang di bawah tanah. Karena tanah mengandung kelembaban juga terdapat kandungan PH asam atau basa yang cukup tinggi.
Selain itu tanah juga merupakan tempat manusia dan makhluk berjalan kaki, sehingga jika menentukan jenis kabel yang akan dipasang secara sembarangan, maka umur kabel tersebut akan lebih pendek sehingga dapat menyebabkan bahaya terhadap makhluk disekitarnya.
Bagi orang yang tidak memiliki latar pendidikan di bidang kelistrikan tentu akan bingung dengan kode-kode tersebut. Sehingga mereka akan beranggapan bahwa semua jenis kabel sama saja dalam penggunaannya. Padahal yang harus digaris bawahi adalah bahwa kode huruf / nomenklatur kabel bukan huruf yang hanya dibuat untuk menamai sebuah kabel, namun kode pada kabel listrik tersebut mempunyai arti tersendiri untuk jenis kabel.
Setiap kode huruf maupun angka yang terdapat pada kabel mewakili spesifikasi dari kabel seperti bahan, isolasi serta konstruksi kabel listrik tersebut. Jadi untuk setiap jenis kabel dengan kode yang berbeda akan mempunyai fungsi yang berbeda.
Jadi apakah arti kode yang terdapat pada kabel listrik tersebut?
Berikut detail penjelasan dari arti kode kabel listrik:
Kode Lembaga Standarisasi
Salah satu kode yang terdapat pada kabel listrik tersebut adalah kode lembaga standarisasi. Lembaga standarisasi adalah sebuah lembaga resmi yang terdapat pada suatu negara yang memiliki wewenang dalam memastikan standar mutu barang atau produk aman digunakan oleh konsumen di negara tersebut.
Pemberian kode standarisasi pada kabel listrik memberikan informasi bahwa kabel tersebut sudah mendapat sertifikat standarisasi dari lembaga standarisasi dan telah diuji kelayakan mutu dan keamanannya untuk digunakan.
Standarisasi untuk kabel listrik terdiri dari standar nasional dan internasional. contoh kode standarisasi nasional yang terdapat pada kabel listrik SNI (Standar Nasional Indonesia), LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan), sedangkan standar internasional adalah IEC (International Electrotechnical Commission).
Kode Notasi Huruf Menurut PUIL 2000 dan PUIL 1987
-Menurut PUIL 1987
Menurut PUIL 87 tata nama untuk kawat berisolasi atau kabel yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Penghantar
N artinya terbuat dari tembaga
NA artinya terbuat dari aluminium
- Isolasi
Y artinya isolasi dari PVC
2Y artinya isolasi dari XLPE
- Selubung dalam
G artinya selubung dari karet
2G artinya selubung dari karet buthil
K artinya selubung dari timah hitam
KL artinya selubung aluminium dengan permukaan licin
KKW artinya selubung dari pita tembaga
2X artinya selubung terbuat dari XLPE
Y artinya selubung dari PVC
2Y artinya selubung dari polyethiline
Z artinya selubung dari pita seng
- Perisai
B artinya perisai dari pita baja
F artinya perisai dari baja pipih
L artinya perisai dari jalinan kawat baja
Q artinya perisai dari kawat baja berlapis seng
R artinya perisai dari kawat baja bulat 1 lapis (RR-2 lapis)
S artinya perisai dari tembaga
Z artinya perisai dari kawat baja yang masing-masing berbentuk huruf Z
- Spiral
D artinya spiral anti tekan Gb – spiral anti baja
- Selubung luar
A artinya selubung dari yute
MK artinya selubung dari timah hitam
Y artinya selubung dari PVC
- Bentuk penghubung kabel
se artinya sector pejal
sm artinya sector srabut y
re artinya sector bulat pejal
rm artinya sector serabut
-Menurut PUIL 2000
Berikut kode Notasi Huruf / Tata Nama Kabel menurut PUIL 2000:
Kode Nomenklatur | Arti |
---|---|
A | Penghantar dengan bahan aluminium |
A | Kabel memiliki isolasi tunggal |
A | Mempunyai selubung pelindung luar atau lapisan perlindungan luar dari bahan serat |
AA | Memiliki dua lapisan selubung pelindung luar atau perlindungan luar dua lapis dari bahan serat juga |
B | mempunyai Perisai pita baja |
B | mempunyai Selubung timah hitam |
C | Konsentris penghantar bahan tembaga |
C | Selubung penghantar di bawah selubung luar |
CE | Penghantar konsentris masing-masing inti untuk kabel berinti banyak |
CW | Penghantar konsentris masing-masing inti, dipasang berlawanan arah |
D | Spiral anti tekanan |
E | Kabel dengan masing-masing intinya mempunyai selubung logam |
F | Pelindung kawat baja pipih |
F | Penghantar kawat halus |
FA | Kabel lampu |
fl | Pipih |
G | Spiral kawat baja pipih |
G | Selubung isolasi bahan karet |
2G | Selubung isolasi bahan karet tahan panas |
Gb | Spiral pita baja |
H | Pelindung medan elektromagnetik |
H | Selubung luar bahan karet |
HY | Selubung luar bahan buatan |
J | System J, urat berwarna majemuk hijau kuning |
K | Selubung bahan timah hitam (timbal) |
KL | Selubung bahan aluminium, permukaan licin |
KWK | Selubung bahan pita baja tembaga, terpasang dan dilas memanjang |
L | Pelindung bahan jalinan kawat baja bulat |
N | NKabel standar/penghantar berisolasi konduktor tembaga sebagai inti |
NI | Kabel Bertekanan gas |
NO | Kabel Bertekanan minyak |
NP | Kabel pipa bertekanan gas |
O | System O, urat warna majemuk tanpa hijau kuning |
O | Pelindung terbuka bahan kawat-kawat baja |
PL | Kabel gantung |
Q | Jalinan (braid) dari bahan kawat-kawat baja berlapis seng (zinc coated) |
R | Perisai dari bahan kawat baja bulat |
RR | Dua lapisan perisai berbahan kawat baja bulat |
rd | Bulat |
re | Penghantar tipe padat bulat |
rm | Penghantar tipe bulat kawat (banyak) |
S | Kabel khusus |
S | Pelindung (shield) bahan tembaga |
SL | Kabellas |
se | Penghantar padat berbentuk sector |
sm | Penghantar kawat tipe banyak berbentuk sector |
T | Kawat gantung |
W | Tahan cuaca |
w | Tahan panas |
Y | Selubung isolasi bahan PVC |
Y | Selubung luar bahan PVC |
Z | Perisai bahan kawat baja, masing-masing berbentuk “Z” |
Z | Pengurangan beban tarik |
Z | Selubung logam bahan pita seng |
– Nomenklatur Kode Kabel di Indonesia(Djoko, 2010)
Kode Nomenklatur | Keterangan |
---|---|
N | Kabel Standar dengan penghantar/inti tembaga |
NA | Kabel alumunium sebagai penghantar |
Y | Isolasi PVC |
G | Isolasi karet |
Y | Selubung PVC (Polvinyl Chloride) untuk kabel luar |
M | Selubung PVC untuk kabel luar |
R | Kawat baja bulat (perisai) |
GB | Kawat pipa baja (perisai) |
B | Pipa baja |
I | Untuk isolasi tetap diluar jangkauan tangan |
re | Penghantar padat bulat |
rm | Penghantar bulat berkawat banyak |
Se | Penghantar bentuk pejal (padat) |
Sm | Penghantar dipilin bentuk sektor |
f | Penghantar halus dipindai bulat |
ff | Penghantar sangat fleksibel |
Z | Penghantar z |
D | Penghantar 3 jalur yang d tengah sebagai pelindung |
H | Kabel untuk alat bergerak |
Rd | Inti dipilin bentuk bulat |
Fe | Inti dipipih |
-1 | Kabel dengan sistem pengenal warna urat dengan hijau-kuning |
-0 | Kabel dengan sistem pengenal warna tanpa urat hijau-kuning |
Kode Jumlah Inti Kabel
Adapun kode jumlah inti kabel seperti 3 x 2.50 mm2 yang artinya kabel mempunyai 3 inti, x adalah kali dan 2.5 mm2 adalah diameter masing-masing inti.
Merk Kabel
Notasi ini berisi merk dari kabel tersebut contoh visicom, eterna, supreme, wilson dan merek lainnya
Tegangan Kerja Kabel
Notasi kode ini berisi tegangan kerja kabel misalnya 300/500 V.
Kode Standarisasi Lainnya
Contoh dari kode standarisasi lainnya adalah Cu/Pvc/PVC-f. Dan kode standarisasi lainnya.
Demikianlah arti kode kabel listrik yang kami berikan berdasarkan referensi dari PUIL.