Jenis Jenis Refrigerant

Saat ini terdapat jenis jenis refrigerant di pasaran. Mulai dari jenis refrigeran yang ramah lingkungan, sampai dengan refrigeran yang kurang ramah lingkungan. Namun sebelum kami memberi informasi tentang berbagai jenis refrigeran (freon / puron) yang ada di pasaran, alangkah baiknya bagi anda yang belum tahu apakah refrigeran, fungsi dan karakteristiknya anda bisa mengunjungi artikel kami yang membahas tentang pengertian refrigerant adalah berikut lengkap dengan fungsi dan karakteristiknya. Bagi anda sudah tahu, anda bisa melanjutkan untuk membaca artikel ini sampai habis.

Setiap refrigeran mempunyai nilai yang ditetapkan atau biasa disebut juga Ozone Depletion Potential (ODP). Nilai tersebut merupakan berapa besar resiko refrigeran dapat merusak lapisan ozon. Refrigeran dengan bahan dasar CFC mempunyai nilai ODP yang tinggi, refrigeran HCFC mempunyai nilai ODP yang rendah dan refrigeran HFC tidak mempunyai ODP.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa lapisan ozon mempunyai kontribusi dalam menjaga kondisi permukaan bumi tetap stabil. Banyak ilmuan berpendapat bahwa kebanyakan refrigeran mempunyai kontribusi dalam menyebabkan global warming (Pemanasan Global). Adapun penyebab dari Global warming adalah gelombang radiasi yang panjang yang berasal dari matahari dan terjebak pada atmosfer bumi. Gelombang radiasi yang terjebak dengan cukup lama akan menyebabkan panasnya permukaan bumi. Global warming juga mempunyai nilai yang digunakan untuk mengukur bahaya yang ditimbulkan. Nilai tersebut dinamakan dengan Global Warming Potential (GWP). Yang pada tabel di bawah ini akan diperlihatikan berapa besarnya nilai GWP pada refrigeran yang umum digunakan oleh industri pendingin. Sehingga semakin besar nilai GWP maka semakin besar pula resiko refrigeran mempunyai kontribusi yang menyebabkan terjadinya global warming.

Baiklah kita akan masuk ke pembahasan jenis-jenis refrigeran atau macam-macam refrigeran.

Macam-macam Rerfigerant

Saat ini terdapat macam-macam refrigerant, baik refrigerant yang yang digunakan untuk pendingin seperti kulkas maupun jenis refrigerant AC (air conditioner). Setiap refrigeran yang terdapat di pasaran, dibedakan berdasarkan warna tabung.  Apa saja macam refrigeran yang banyak digunakan pada industri pendingin saat ini? Berikut refrigerantnya:

1. Refrigeran R-12

Refrigerant R 12 merupakan senyawa Hydro Chloro Fluoro Carbon (H-CFC) yang mempunyai nama lain CC2LF2 yang mempunyai sifat stabil, tidak berbau, tidak berwarna baik dalam bentuk gas maupun bentuk cair, serta tidak mudah terbakar dan juga tidak korosif. Biasanya freon R-12 ini dipakai pada penggerak kompresor gerak bolak balik dan pendingin skala sedang yaitu pada bidang otomotif.

2. Refrigeran R-22

Refrigerant R-22 adalah senyawa Hydro Chloro Fluoro Carbon (H-CFC) yang mempunyaui nama lain CHCLF2 yang memegang peranan penting dalam sistem refrigerasi (pendingin), mulai sejak refrigerant ini ditemukan yaitu pada tahun 1930. Hal ini disebabkan CFC mempunyai properti fisika dan termal (pengantar suhu) yang baik sebagai refrigeran, mempunyai sifat yang stabil, serta tidak mudah terbakar, tidak beracun dan kompatibel (memiliki kecocokan) pada sebagian besar bahan komponen dalam sistem refrigerasi (pendingin). Biasanya freon r 22 / refrigerant digunakan pada AC (pendingin) rumah dengan kapasitas rendah sampai menegah.

3. Refrigerant R-32

Refrigerant R32 adalah refrigeran yang paling diminati saat ini, hal ini dikarenakan freon R 32 ini mempunyai efisiensi yang baik dalam mentransferkan panas, sehingga dapat mengurangi konsumsi energi listrik sampai kurang lebih 10% jika dibandingkan dengan menggunakan refrigeran R-22. Selain itu refrigeran ini mempunyai nilai GWP sepertiga dari sesama refrigeran HFC yaitu R-410a.

4. Refrigerant R-410A

Bila Dibandingkan dengan R-22, Refrigeran R 410A mempunyai tekanan kerja yang lebih tinggi (kira-kira 50% lebih tinggi pada kedua sisi yaitu discharge dan suction). Refrigerant R 410A merupakan suatu campuran azeotropic dari refrigeran HFC-32 dan HFC-125. Freon R-410A dikembangkan sebagai pengganti jangka panjang untuk refrigeran R-22 baik untuk peralatan pengkondisian udara (AC) maupun peralatan pendingin yang baru.

R-410A termasuk dalam golongan hydro fluoro carbon (HFC) yang tidak mengandung chlorine dengan nilai ozone depletion potential (ODP) nya adalah nol.

HFC, Refrigeran R-410A membutuhkan penggunaan minyak pelumas polyester. R410A merupakan refrigeran yang memiliki sifat tidak mudah terbakar (non-flammable) dan juga tidak beracun (non-toxic). Namun perbedaan yang paling besar dengan R-22 adalah refrigeran R 410 ini mempunyai batas tekanan yang dibangkitkan lebih dari 50% lebih tinggi. Walaupun tekanan kerjanya R- 410A secara signifikan lebih tinggi dari R-22, sistem pendingin yang menggunakan refrigeran R-410A secara aktual berjalan dengan lebih dingin jika dibandingkan dengan sistem pendingin menggunakan refrigeran R-22. Hal ini terjadi karena kapasitas panas uap R-410A lebih tinggi bila dibandingkan dengan kapasitas panas uap dari refrigeran R-22.

5. Refrigerant R-290

Refrigeran R 290 mempunyai nilai ODP nol dan nilai GWP yang sangat kecil. Jika dilihat dari sisi tekanan kerja, Refrigeran R 290 tidak berbeda jauh dengan R22. Untuk Massa (Berat) pengisian refrigeran R 290 hanya sekitar 40% bila dibandingkan dengan massa pengisian Refrigeran R 22, Ini disebabkan karena massa jenis Refrigeran R 290 adalah sekitar 40% dari Refrigeran R 22.
Propana atau refrigeran R 290 mempunyai keunggulan karena selain mudah didapatkan, juga mempunyai sifat properti termodinamika dan perpindahan kalor yang cukup baik antara lain viskositas dinamik serta rapat massa jenis yang kecil dan stabil sehingga mempunyai kemampuan menyerap kalor yang baik meskipun membutuhkan perhatian terutama dalam penannganan potensi terjadinya bahaya ledakan.

6. Refrigerant R-407C

Refrigeran R 407 C adalah campuran refrigeran HFC yang dirancang untuk menggantikan R22 dalam aplikasi mesin pendingin. Refrigerant R407C merupakan campuran azeotrop antara Refrigeran-refrigeran R32(CH2 F2 ) / R125(C2 HF5 ) / R134A(C2 H2 F4 ) dengan komposisi 23/25/52.

Untuk nilai ODP Refrigeran ini adalah 0 sedangkan GWPnya bernilai 1600.

7. Refrigerant R-134a

Indonesia merupakan negara yang banyak menghasilkan buah-buahan. Sehingga perlu tempat penyimpanan untuk buah-buahan seperti mesin showcase buah. Akan tetapi penggunaan mesin showcase buah memiliki dampak yang tidak baik terhadap lingkungan, karena penggunaan refrigeran yang terdapat di dalam sistem mesin showcase tersebut yang sebagian besar menggunakan refrigeran sintetik seperti R134a bila dibandingkan dengan bahan pendingin hidrokarbon, karena refrigeran sintetik tersebut memiliki sifat-sifat yang baik dari segi teknik seperti kestabilan yang sangat tinggi, tidak mudah terbakar, tidak beracun dan lebih mudah diperoleh.

Akan tetapi refrigeran sintetik masih berbahaya untuk lingkungan terutama yang mengandung senyawa HFC yang masih mempunya zat yang menyebabkan efek GWP dengan nilai yang signifikan. Setelah serangkaian pertemuan ketat dan negosiasi, pada tahun 1987 protokol montreal bersepakat bahwa bahan yang merusak lapisan ozon. Perlu anda catat bahwa sebelum tahun 1987, emisi CFC total terdiri dari semprotan aerosol, pelarut dan insulasi busa, serta emisi zat pendingin sekitar 10% dari total. Akan tetapi, semua pengguna yang berbeda telah mengganti CFC dengan pilihan lain. R134a adalah HFC dan sekarang dianggap sebagai refrigeran peralihan, karena refrigeran R 134a ini akan benar-benar berhenti produksi pada tahun 2030, sebagaimana disepakati dalam Protokol Montreal.

Refrigeran R 134 a adalah refrigeran yang termasuk dalam tergolong HFC (hydroflorocarbon) karena refrigeran ini tidak mengandung chlorin, refrigeran R134a mempunyai ancaman yang termasuk rendah terhadap ODP (0) tetapi refrigeran ini memiliki zat yang dapat menyebabkan efek pemanasan GWP yang signifikan.

8. Refrigerant MC134

MC134 merupakan refrigeran yang berjenis HC (Hydrocarbon) yang lebih ramah terhadap lingkungan bila dibandingkan refrigeran yang mengandung HFC dan CFC seperti R134a, karena efek ODP (0) dan GWP MC134 dapat diabaikan akan tetapi MC134 sangat mudah terbakar bila berada dalam segitiga api (hidrokarbon, udara dan sumber api).

MC134 atau Musicool adalah refrigeran dengan bahan dasar hidrokarbon (HC) alam yang termasuk ke dalam kelompok refrigeran ramah lingkungan dan dirancang sebagai alternatif pengganti refrigeran sintetik yang masih mempunyai potensi merusak lingkungan. Musicool telah memenuhi syarat teknis sebagai refrigeran yang meliputi sifat fisika serta uji kinerja pada siklus refrigerasi. (Pertamina Musicool, 2008).

Demikianlah jenis jenis refrigerant yang pernah digunakan di dunia industri pendingin di indonesia> Semoga anda bisa memahami jenis refrigeran yang telah saya jelaskan.